Tuesday 30 December 2014

Enphilia Crispy, review

Enphilia Crispy, one size fitted diaper

Untuk yang penasaran dengan fitted diaper tapi berpikir nyut-nyutan dulu karena liat harga yang import, boleh coba yang lokal keluaran Enphilia. Termasuk clodi favorit untuk pemakaian siang, terlebih karena breathable.
Cuttingnya agak ramping di daerah selangkangan.
Outernya berbahan fleece.
Innernya juga berbahan fleece, cukup lembut mengingat ini produk lokal.
Closurenya hanya tersedia dalam velcro. Kelemahannya gampang dibuka anak kalau tangannya jahil.
Insertnya aku ga bisa review karena hanya beli pocketnya aja.
Harganya benar2 ekonomis πŸ˜†
Selama pakai Enphilia Crispy ini, ga pernah kejadian bocor, yang ada hanya outernya aja yang lembab kalau insertnya udah kepenuhan. Untuk pemakaian siang hari, benar2 ekonomis & bisa diacungi πŸ‘, kalau mau beli beberapa buah pun ga bikin kantong jebol. Untuk insertnya bisa diganti dengan insert lain yang ada ataupun diganti dengan prefold juga bisa. Patut dicoba untuk ibu2 yang menginginkan clodi nonPUL mengingat Enphi Crispy ini outernya fleece yang water reppelant - menolak air. Untukku sendiri, kalau outernya sudah mulai lembab berarti tanda bahwa clodinya perlu diganti, jadi ga kebablasan keenakan ga diganti diaper anaknya.
Tapi untuk ibu2 yang menginginkan clodi dengan lapisan PUL tanpa lembab sekalipun, pasti merasa ga cocok dengan Enphi ini.

Wednesday 24 December 2014

Blueberry Deluxe, review

Blueberry Deluxe, one size pocket diaper, insert bamboo

Bb Deluxe Emily motifnya giraffe kuning.
Cutting Bb Deluxe ini sama dengan Bb Minky. Cuma agak trim ga sebulky minky karena minky ada lapisan bulu2nya yang bikin jadi terkesan bulky & berat. Bb Deluxe lebih trim karena outernya yang ga ada lapisan minkynya itu jadi berupa selembar kain berPUL.
Outernya kuat, ga terlihat seringkih Flip, lebih mirip Preston Pants. Motifnya juga lucu2 bikin ibu2 ngiler πŸ˜†
Innernya sama dengan Bb Minky, bahan fleece, halus.
Closurenya tersedia dalam velcro & snap. Seperti biasa aku belinya yang pakai snap.
Insert tersedia dalam 2 pilihan yaitu microfiber & bamboo. Dan lagi2 aku belinya yang bamboo πŸ˜† Jadi daya serap ga beda jauh dengan yang minky. Bedanya entah kenapa Emily pernah pakai Deluxe ini untuk tidur, dan terjadi kebocoran, tembus sampai ke outernya.
Harganya sebelas dua belas dengan Bb Minky 😊 hanya lebih murah sedikit.
Kalau ngga memikirkan trimnya Bb Deluxe, aku lebih suka dengan Bb Minky. Mungkin karena pernah kejadian bocor di anakku menggunakan Bb Deluxe, jadi buatku lebih oke Bb Minky πŸ˜†

Cluebebe Coveria Petite, review

Cluebebe Coveria Petite, insert microfiber

Namanya juga "coveria" jadi ini termasuk clodi sistem cover. Cuttingnya kecil, karena memang diperuntukkan nb. Beli karena penasaran ingin mencoba clodi kecil untuk Emily saat nb.
Outernya tidak terlalu kaku, lumayan untuk baby nb.
Closurenya menggunakan velcro.
Insertnya microfiber. Lumayan juga untuk baby nb, bisa untuk beberapa kali pipis mengingat nb pipisnya sering. Dipakai Emily bisa tahan sampai 3 jam-an.
Harganya ekonomis, dibandingkan dengan clodi2 nb import yang jauh lebih mahal.
Cluebebe Coveria Petite ini punya leg gusset, tapi menurutku ga terlalu pengaruh.
Menurutku lumayan punya Cluebebe Coveria Petite ini karena pipis jadi ga rembes keluar. Saat Emily nb, Emily dipakaikan alas ompol yang difungsikan menjadi prefold. Jadi dilipat2 gitu. Ga pakai popok kain karena bikin cucian jadi banyak. Terutama saat menyusui, anaknya pipis, baju mamanya juga ikut kebasahan pipis, jadi harus ganti semua. Jadi aku menggunakan alas ompol untuk menahan pipisnya ga tembus langsung ke bedong dll. Kalau mau lebih tahan dipakaikan cover ini di luar alas ompolnya. Jadi kalau pipis tinggal ganti alas ompolnya, lap cover bagian dalam, bisa dipakaikan lagi covernya di luar alas ompol yang baru diganti. Lumayan mengurangi cucian walaupun tetap aja pakai alas ompol sekali pipis udah kuganti.

Grovia Aio, review

Grovia All in One

Cutting Grovia terkenal dengan ke-trim-annya. Termasuk Grovia Aio ini. Dinamakan All in One karena insertnya sudah terjahit jadi satu dengan covernya. Untuk Grovia Aio ini dapat booster dalam paket pembeliannya.
Outernya terbilang halus, tidak kaku.
Closurenya hanya tersedia dalam snap. Istimewanya adalah bahan untuk bagian yang ada snap-nya, tidak sama dengan covernya, tapi berupa kain elastik jadi tidak membuat paha merah & lentur.
Insertnya organic, untuk daya serap bisa bertahan sampai 3-4 jam.
Harga lumayan tinggi, ga beda jauh dengan Ai2-nya (Ai2 cover + 1 insert).
Kelebihan Grovia Aio ini menurutku adalah lebih cepat kering daripada insert Grovia Ai2. Mungkin karena insert Grovia Ai2 ada 2 lapisan jadi kering lebih lama.



Frozen oh... Frozen...

Ini cuma sekedar curahan hati seorang mama yang tiap kali pengen tertawa lihat anaknya berakting 😁
Yaaa... Emily lagi keranjingan nonton videonya Frozen & Olaf 😩
Karena di rumah setiap hari disetel channel Disney Junior dari tv kabel setempat, & menayangkan iklan sepotong adegan Elsa menyanyi "Let it go..."... lama-lama anakku ikutan hafal adegan itu 😰
Emily ikut lari2 sambil merentangkan tangannya dan bernyanyi "go... go..."
Yang ada mamanya cuma menahan tawa karena kalau ditertawakan anaknya pasti ngambek. Tertawa karena lucu sebenarnya. Ya Tuhan... ini anak baru aja 18 bulan tapi sudah bisa menirukan adegan2 di tv!!!
Daaan... didukung papanya yang mendownload video lagu Frozen juga Olaf, jadi anaknya sampai hafal gerakan2 Elsa & Olaf. Sampai adegan menyibak rambut, menggenggam tangan, menunjuk jari telunjuknya dll ia hafal!!!
Yaaa... ga kerasa anakku sudah mulai besar 😊

Menyapih Emily 😭

Saat ini Emily sudah 18m 18d. Berhubungan dengan judul... aku mulai mempersiapkan untuk menyapih Emily.
Kenapa ga tunggu sampai usia Emily 2 tahun?
Pertanyaan itu sebetulnya membuat aku sedih. Bukannya aku ga mau, saat ini Emily menyusu 2 kali saat mau tidur siang & mau tidur malam. ASI juga masih cukup untuk memenuhi keinginannya menyusu. Tapi ada beberapa hal yang harus kupikirkan matang2 sampai mengambil keputusan begini.
Terutama lebih kepada kami ingin memulai lagi program bayi tabung untuk mendapatkan anak kedua, mengingat aku sendiri susah untuk hamil & usia sudah mulai memanggil πŸ˜‘. Sampai saat ini Emily sudah 18 bulan lebih, juga tanpa menggunakan KB atau pengaman apapun, kami masih belum diberi kesempatan untuk memberikan Emily adik. Akhirnya kami memutuskan bulan Maret mendatang akan coba program lagi.
Kendala yang utama adalah menyapih Emily. Bukan karena anaknya susah disapih, tapi lebih kepada mamanya yang ga tega menyapih 😭
Aku sendiri memutuskan ga akan menyapih Emily dengan cara pahit2an seperti yang dibilang ibu2 jaman dulu. Jadi pertama akan mencampur ASI dengan susu cair, dilakukan saat mau tidur siang. Jadi mengurangi frekuensi pemberian ASI yang tadinya 2 kali sehari jadi sekali sehari.
Kalau sebulan ini berhasil, bulan depan aku akan coba untuk malam diberi susu cair dan ASI jadi lepas sepenuhnya. Tapi itu juga dengan pertimbangan anaknya bisa, kalaupun anaknya ga bisa, aku ga akan memaksakan untuk menyapihnya tapi berlanjut sampai Emily 2 tahun tetap disusui. Dan program pun akan diundur sampai dengan waktu yang sudah ditentukan lagi πŸ˜†

Ini sedikit pengalaman memberi Emily susu cair.
Senin 8 Des hari pertama berhasil.
9 Hari kedua gagal karena imunisasi. Jadi selama di mobil anaknya ga mau minum susu dari strawcupnya.
10 Hari ketiga gagal karena agak demam sesudah imunisasi kemarin. Karena aku ga tega, jadilah disusui lagi.
11 Hari keempat berhasil.
12 Hari kelima berhasil.
13 Hari keenam berhasil.
14 Hari ketujuh gagal karena pergi.
15 Hari kedelapan berhasil.
16 Hari kesembilan gagal, ngamuk hebat. Emily nangis menjadi2, jerit2 sampai guling2 di lantai teriak2 nen. Saat ia lihat strawcupnya yang berisi susu, dilempar sambil bilang "cucu,cucu" - artinya susu. Aku ga tega lihat dia begitu, akhirnya menyerah😭
17 Hari kesepuluh berhasil.
18 Hari kesebelas berhasil.
19 Hari kedua belas berhasil.
20 Hari ketiga belas berhasil, minum susunya seudah tidur, waktu mau tidur ga mau.
21 Hari keempat belas berhasil, minum susu dulu baru digendong tidur.
22 Hari kelima belas sama juga, minum susu dulu baru digendong tidur.

Selama seminggu pertama selalu bilang nen, walaupun digendong dikasih susu, strawcupnya selalu didorong & Emily tutup mulut tanda protes.
Tapi 5 hari ini ia mau minum susu sendiri dari strawcupnya tanpa diminta sekalipun!!! πŸ‘Sekarang malah mamanya yang merasa kehilangan & ga tega. Jadi setiap tidur siang Emily selalu kugendong walaupun ga sampai 5 menit ia sudah tertidur pulas.
Terserah apa kata orang, apakah aku memanjakan anakku, sampai kapan ia akan kugendong, ga akan selamanya... Sebentar lagi juga Emily akan lepas & terus berkembang. Jadi mumpung sekarang masih bisa menggendongnya, walaupun sekarang badannya berat & bikin bahu pegal 😊 aku nikmati memeluk dirinya saat tidur siang.

Blueberry Minky, review

Blueberry Minky, one size pocket diaper, insert bamboo

Karena penasaran dengan review ibu2 yang bilang Bb Minky ini yahud, jadilah aku memberanikan diri beli untuk Emily πŸ˜†Cuttingnya memang betul seperti yang ibu2 juga bilang, besar. Ga cocok untuk baby yang kurus atau slim. Untuk pemakaian nb pun sepertinya kasian ya... lagipula memang di keterangannya batas minimal dipakai oleh baby 4 kg. Jadi aku sendiri ga memakaikan minky ini untuk Emily saat nb. Saat usianya 3 bulan baru berani coba pakai.
Outernya jelas berbahan minky, bulu2 halus gitu yang bener2 haluuuusss sampai pengen dielus2 terus πŸ˜‚
Innernya berbahan fleece, dan juga halus. Jika ingin membandingkan dengan inner lokal, memang kualitasnya bisa dibilang oke punya.
Closurenya aku pilih yang snap. Tersedia dalam aplix & snap. Tapi entah kenapa kalau boleh memilih aku lebih suka snap (kecuali untuk Grovia lebih suka aplix karena aplixnya berbeda dari clodi2 lain).
Insert tersedia dalam 2 pilihan yaitu microfiber & bamboo. Aku beli yang bamboo karena untuk insert mf sendiri sudah banyak clodi yang menyertakan insertnya mf dan jarang merk2 yang mengeluarkan insert bamboo. Apalagi ditambah review ibu2 yang bilang memang bambbonya Bb ini paling oke. Daaan... memang oke hihihi... selama Emily pakai Bb minky ini dipakai semalam ga perncah bocor sekalipun.
Untuk soal harga ga perlu ditanya lagi πŸ˜‘ memang harganya tinggi. Tapi bisa kubilang seharga dengan kualitasnya.
Kalau memang ada dana lebih & penasaran dengan Bb Minky ini, boleh dijadikan salah satu koleksi 😊


Tuesday 16 December 2014

Preston Pants, review

Preston Pants, one size pocket diaper

Preston Pants termasuk clodi yang populer di luaran sana, tapi di Indonesia sendiri sepertinya kurang populer.
Termasuk dalam sistem pocket, cuttingnya ga terlalu besar tapi ga kecil juga. Menurutku pas, ga selebar Bb & ga sekecil Cb.
Bahan outernya agak kaku, tapi itu yang membuat clodi ini tampak kuat, ga seringkih Flip.
Innernya berbahan fleece. Kebetulan aku dapat inner yang berwarna biru, jadi agak2 aneh juga karena biasanya inner berwarna putih. Fleecenya juga halus & ga cepet brudul & habis seperti clodi2 lokal/Cina.
Closurenya menggunakan snap. Snapnya kencang, jadi benar2 mantap.
Untuk insert aku ga bisa komentar karena belinya cuma covernya aja 😆
Dari segi harga lumayan tinggi karena termasuk dalam clodi premium. Harganya ga beda jauh dengan cover only Grovia. Tapi dari segi kualitas memang terbilang oke.
Kalau memang berniat mengoleksi clodi premium, Preston Pants boleh masuk dalam list 😊

Monday 15 December 2014

In Vitro Fertilization - Bayi tabung yang kedua

2013...

Kelanjutan dari note bayi tabung yang pertama, ini bayi tabungku yang kedua. Aku & suami jalanin lagi program bayi tabung tapi kali ini di Bandung September 2012 lalu, dengan program yang berbeda. Kalau yang pertama, itu namanya IVM (In Vitro Maturation), yang kali ini IVF (In Vitro Fertilization). Sekedar mau ngasih info, bedanya mungkin udah aku jelasin di note pertama, kalau IVM telurnya dimatangkan di luar tubuh, sedangkan IVF, badan kita dapat stimulasi obat supaya telurnya banyak dan berkembang di dalam tubuh, & saat udah waktunya telur2 itu matang & pecah, telur2 itu diambil untuk dibuahi di luar tubuh. Jadi saat telur diambil dalam IVF, telurnya udah matang, tinggal langsung dilakukan pembuahan. Cara pembuahannya ada 2 macam yang aku jalani, yaitu secara konvensional & dengan metode ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection). Kalau metode konvensional, telur yang didapat saat OPU (Ovum Pick Up), dalam keadaan sudah matang, disimpan dalam sebuah cawan/tabung petri dengan banyak sperma yang sudah diwashing dilepas untuk melakukan pembuahan secara alami, alias spermanya berlomba-lomba mencapai telur untuk melakukan pembuahan. Sedangkan metode ICSI, satu sperma yang sudah dilakukan washing/pencucian, disuntikkan ke satu telur, alias pembuahannya dibantu oleh tenaga medis mempertemukan satu sperma dan satu telur. Kalau sudah terjadi pembelahan, artinya pembuahan berhasil, dan dilihat perkembangan pembelahannya normal, baru dilakukan ET (Embrio Transfer) langsung ke rahim.
Kira2 gitu deh penjelasannya... maaf kalau ga gitu ngerti dengan kata2 yang aku pakai, maklum bukan penulis beneran hehehe.
Selanjutnya aku mau berbagi info soal prosedur bayi tabung yang kedua ini. Alasan aku & suami ikut program bayi tabung yang kedua ini, karena kami udah coba program kehamilan alami tapi dengan pakai obat penyubur selama beberapa bulan dan ga menunjukkan hasil apapun. Kenapa ga coba inseminasi, alasannya karena saluran tubaku yang kanan udah diangkat, jadi dengan satu saluran tuba yang tertinggal, persentase keberhasilan inseminasi juga jadi berkurang banyak. Sedangkan biaya untuk inseminasi juga bisa dibilang ga kecil. Jadilah kita coba lagi bayi tabung.

11 Sept - Selasa
Mens hari pertama. Kontak dokter konfirm hari 1 mens.

12 Sept - Rabu
Ke RS jam 9, USG transvaginal didapat ovarium kiri ada 3 folikel & ovarium kanan juga 3 folikel, cek rahim katanya normal ga ada masalah, sonde (simulasi ET, dimasukin keteter ke ms v) - simulasi ET ini ga beda sama waktu IVM, pakai alat seperti jarum panjang, tapi ga sesakit seperti yang pertama. Suntik pertama FSH 225 IU, di sekitar pusar. Ternyata ga sesakit yang dibayangin hehehe. Rencana tes darah lengkap, tapi ga perlu karena ada hasil tes yang bulan Juni.

13 Sept - Kamis
Suntik kedua FSH 225 IU.

14 Sept - Jumat
Suntik ketiga FSH 225 IU.

15 Sept - Sabtu
Suntik keempat FSH 225 IU.

16 Sept - Minggu
Suntik kelima FSH 225 IU, USG didapat ovarium kiri ada 6 folikel, ovarium kanan ada 3 folikel.

17 Sept - Senin
Suntik keenam FSH 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. Jadi mulai hari ini suntikannya jadi 2 setiap hari. Hasil suntik Cetrotide gatal & merah di sekitar bekas suntikan. Kemungkinan ada alergi. USG, ovarium kiri ada 7 folikel, ovarium kanan 3 folikel. Tes darah estradiol.

18 Sept - Selasa
Suntik ketujuh FSH 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. Masih gatal & merah lagi, jadi dokter kasih tambahan obat alergi Cratinin. USG didapat ovarium kiri ada 7 folikel, ovarium kanan ada 4 folikel.

19 Sept - Rabu
Suntik kedelapan FSH 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. Tes darah estradiol.

20 Sept - Kamis
Suntik kesembilan FSH 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. USG didapat ovarium kiri ada 10 folikel, ovarium kanan ada 4 folikel.

21 Sept - Jumat
Suntik kesepuluh FSH 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. Tes darah estradiol.

22 Sept - Sabtu
Suntik kesebelas FSG 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. USG didapat ovarium kiri ada 12 folikel, ovarium kanan ada 5 folikel. Syukurlah folikelnya lumayan banyak, semoga semuanya ada isi telur. Jam 21.00 suntik Pregnil, hasilnya pegal, ga beda sama waktu IVM.

23 Sept - Minggu, istirahat di rumah persiapan OPU. Perutku udah bengkak banget, mungkin karena disuntik hormon terus tiap hari & folikel telurnya lumayan banyak.

24 Sept - Senin
Jam 09.00 OPU. Dapat 25 oosit hore..... ternyata lebih dari yang diharapkan, kirain maks 17. Dikasih obat Cygest 1x400mg selama 5 hari, Progynova 3x2 selama 5 hari, Caberlin 1x1 untuk tanggal 24 dan 28.

25 Sept - Selasa
Ditelp RS, pembuahan dilakukan secara konvensional & ICSI. Secara konvensional dari 10 oosit didapat 3 embrio, gagal 7. Karena takut banyak gagal, jadi sisanya 15 oosit secara ICSI, didapat 12 embrio, gagal 3. Rencana ET hari Sabtu karena embrio yg didapat lumayan banyak, besok ditelp lagi untuk pemberitahuan jamnya. Semoga semuanya bisa jadi embrio kualitas excellent.

28 Sept - Jumat
ET. Sekitar jam 12an baru mulai ET. Cepet selesai, tapi nunggu yang jemput untuk masuk kamarnya lama banget. Sekitar jam 13.30 baru dijemput, langsung masuk kamar. Itupun belom makan siang, jam 3an makan siangnya baru diantar.
Embrio yang ditransfer ada 3, sisa 12 masih harus tunggu hasilnya nanti gimana apakah ada perkembangan. Kalau tidak ada perkembangan, ga akan bisa difreezing. Perutku masih aja bengkak, udah gitu ga berenti kentut, mungkin kembung kali ya. Sama juga dengan IVM kemarin, perutnya kembung sesudah OPU. Dokter & bidannya bilang wajar karena telur yang diambil banyak.

30 Sept - Minggu
Pulang dari RS. Dianjurkan dokter sih cuma 1 hari nginap di RS, tapi aku nginap 2 hari, buat jaga2. Itupun hari Jumat kemarin ga boleh bangun selama minimal 6 jam. Mau pipis pun pakai popok, sampai nahan pipis karena ga bisa pipis di popok hehehehe. Tapi akhirnya udah ga kuat, pipis juga deh. Sampai hari Sabtu pagi aku ga bangun dari tempat tidur. Sekitar jam 9an, baru bangun buat mandi. Mungkin kebijakan tiap RS beda ya, karena waktu IVM kemarin, ga diminta untuk nginap, bahkan diminta tidurpun cuma minimal 1 jam.
Habis dari rumah sakit, aku check in di hotel selama 2 hari, maksudnya sih ga pulang ke rumah dulu biar ga kerja apa2. Jadi santai2 di hotel, tiduran, makan, nonton, browsing heheh.

2 Okt - Selasa
Pulang ke rumah. Di rumah juga masih istirahat, ga kerja apa2.
Sampai nunggu hasil, kondisi badan : perut kadang2 kram kaya kalau mau dapat mens, payudara sakit. Sampai hari ini, aku ga ada flek sama sekali. Kalau browsing2, banyak juga yang IVF, sempat berflek. Tapi suster bilang kalau ada flek, harus bedrest total. Tapi banyak juga yang bilang kalau ada flek sedikit itu artinya embrionya mulai nempel di rahim, jadi agak bingung juga mana yang bener.

10 Okt - Rabu
Ke RS untuk ambil darah. Katanya nanti dikabari via telp gimana hasil tes darahnya. Sampai sekitar jam 3an, masih belom ada kabar dari RS, padahal dibilangnya jam 3an bakal ditelp. Jadinya karena penasaran & deg2an, aku tes urin pake testpack sisa IVM yang dari Jakarta. Dari pagi udah deg2an sampai sore udah ga tahan, sampai ga enak makan & tidur, sehabis ET biasanya udah terbiasa suka tidur siang. Waktu testpack, keluar garisnya cuma 1, aku udah pasrah aja deh... tapi begitu diliat2, kok kayanya ada 1 garis lagi tapi samar. Karena curiga, akhirnya suamiku pergi beli testpack lagi 2, yang murah sama yang mahal, jaga2 buat besok pagi kalau masih belom yakin. Hasil testpack pakai yang murah pun sama aja, ada 2 garis, tapi yang 1 samar, cuma ini lebih jelas daripada yang pertama tadi. Kita pikir ya udahlah, tunggu gimana besok kabar dari RS, kemungkinan dikabarin pagi, sama mau testpack lagi paginya, mungkin lebih jelas.
20.11, ada telp dari RS, aku sampai kaget. dr. Harris (embriologist)-nya yang telp. Sempet nanya udah tes urin di rumah belom tadi pagi, aku bilang baru tes urin tadi sore karena belom ada kabar dari RS, itu juga gara2 penasaran. Dokter bilang selamat, hasilnya ibu positif hamil dengan b-hcg 114. Duhhhhh...... senangnya....... Akhirnya Tuhan jawab doaku....

11 Okt - Kamis
Suamiku ke rumah sakit untuk ambil obat. Dijadwalkan tanggal 25 kembali ke rumah sakit untuk USG, tapi ternyata dr-nya pergi ke Amerika. Mungkin sementara USG dengan dr lain. Bidannya bilang, aku masih harus tetep istirahat walaupun bisa dibilang b-hcg-ku ga rendah, tapi ga tinggi juga, jadi masih perlu hati2. Jadi aku masih banyak baringan & tiduran aja. Bangun kalau mau makan atau ke toilet. Kondisi badan : perutnya berasa agak aneh, kaya ada yg narik2 dari dalam perut, terus yang pasti payudara sakit banget, tapi beda sakitnya dengan saat mau dapat mens. Kalau mau dapat mens payudara juga sakit, tapi keras, kalau ini sakit tapi ga sekeras kalau waktu mau mens, bisa dibilang lebih lembut.
Aku masih belom tenang sampai nanti USG & lihat bahwa ada kantung kehamilan, juga detak jantung babynya. Semoga baik2 aja sampai aku bisa lihat babynya berkembang di rahimku.....

Akhirnya... sekarang kehamilanku udah berumur mau 28 minggu, alias 7 bulan =) Sampai USG terakhir awal bulan Maret ini, babynya sehat, ga ada masalah apapun. Perkiraan lahir pertengahan Juni, tapi akhir Mei babynya udah cukup umur untuk lahir. Terutama kalau mau lahiran caesar, akhir Mei udah bisa dilakukan. Hal yang masih jadi pertimbangan adalah gimana nanti aku mau melahirkan, dengan cara normal atau caesar. Secara umum, wanita yang hamil karena program bayi tabung memilih melahirkan dengan cara caesar, karena mengingat program yang dijalankan untuk bisa hamil memakan waktu, tenaga, dan materi yang ga sedikit, jadi mereka ga mau ambil resiko melahirkan secara normal. Mereka lebih memilih melahirkan secara caesar karena resiko bayi lahir meninggal sudah pasti lebih kecil, mengingat kalau lahiran normal babynya bisa nyangkut. Dokter aku sih ga bilang untuk lahiran secara caesar lebih baik, dokter cuma bilang kita lihat aja kondisinya nanti, apakah memungkinkan lahiran secara normal, kecuali kalau memang dari aku & suami yang memutuskan untuk lahiran secara caesar.
Sedikit pengalamanku & suami, kami berdua ingin punya anak dengan darah daging sendiri. Walaupun kadang merasa capek dengan segala usaha yang udah kami coba, tapi akhirnya Tuhan kasih jawaban juga. Kadang rasanya ingin menyerah gitu aja, tapi masih ada juga perasaan ga mau berhenti menyerah, karena masih ada jalan - dalam kasus kami jalannya ya bayi tabung. Menunggu beberapa tahun sekarang jadi ada hasilnya... Walaupun dengan macam2 resiko - untuk si istri yang badannya perlu disupport berbagai macam obat jadi bikin badan melar hehehehe.
Harapan selanjutnya, anakku bisa lahir dengan sehat & selamat, kami bisa jadi orangtua yang baik buat anak ini =)...

Saturday 13 December 2014

Bumgenius, review

Bumgenius, one size pocket diaper, insert microfiber

Termasuk salah satu clodi favorit juga ini 😆.

Cuttingnya agak besar kayak Blueberry, tapi waktu dipakai ga kelihatan bulky.
Outernya halus, ga sekaku Preston Pants.
Insertnya lumayan juga, bisa nahan pipis sampai 4 jam. & ga pernah kejadian bocor.
Innernya berbeda dari clodi umumnya yang nerbahan fleece, innernya BG ini bahannya suede. Suka dengan innernya karena selalu kering.
Closurenya ada pilihan snap & aplix.
Untuk memasukkan insert ada bukaan di bagian belakang, juga ada penutupnya jadi insert ga akan menyembul keluar.
Insertnya dapat dua, yang besar & kecil. Pengaturan insert yang besar tinggal dilipat sesuai jahitan yang tersedia.
Untuk harga, kebetulan Emily punya 2 biji warna pink & kuning, dua2nya lagi dapet harga sale dari ols 😊. Tapi kalau lihat dari harga pasaran saat itu sekitar 250ribuan, worth to buy. Hanya saja ga ada pilihan insert kayak Bb atau Rar atau merk premium lain yang menyediakan bahan microfiber, bamboo, atau bahkan hemp.

Thursday 11 December 2014

Charlie Banana, review

Charlie Banana, one size pocket diaper, insert microfiber

Charlie Banana punya Emily warna hitam.
Salah satu clodi favorit buat dipakai siang selain Fuzzibunz.
Cuttingnya trim, ga bulky. Hanya dengan insert yang besar cukup untuk pemakaian sampai 4 jam. Insertnya juga terbilang cukup cepat kering.
Harganya juga ramah di kantong, kalau ga salah waktu itu sekitar 200ribu untuk 1 pocket termasuk 2 insert besar & kecil.
Kelebihan Charlie Banana sama dengan Fuzzibunz, pengaturan karet paha tanpa menggunakan kancing di bagian depan clodi.
Bedanya adalah kalau Fuzzibunz karetnya bisa diatur dari 2 sisi, sedangkan Charlie Banana hanya dari satu sisi yang bisa ditarik, jadi bagian lainnya sudah terjahit dengan pocketnya. Minusnya adalah CB ga dapat karet cadangan dalam paket pembelian seperti pada Fuzzibunz.
Lalu perbedaannya dengan Fuzzibunz adalah untuk memasukkan insert terdapat di bagian depan clodi, bukan di bagian belakang seperti clodi pada umumnya. Untungnya, ada kain penutup di bagian lubang untuk memasukkan insert, jadi insert ga akan nyembul2 keluar.
Kekurangannya juga hampir sama dengan Fuzzibunz, insert yang agak cepat pesing.

Fuzzibunz, review

Fuzzibunz, one size pocket diaper, insert microfiber.

Emily punya Fuzzibunz warna krem. Insert microfiber 2 size - besar & kecil, sistem pocket, bukaan insert di belakang. Bedanya dengan George adalah Fuzzibunz ga punya karet untuk bukaan insertnya, jadi bukaan insertnya agak lebar.
Cuttingnya terbilang slim, ga sebesar Blueberry atau Bumgenius.
Outernya ga terlalu kaku, tapi juga ga sehalus George.
Innernya berbahan fleece.
Closure hanya tersedia dalam snap.
Daya tampungnya lumayan, untuk Emily usia 3 bulanan bisa tahan sampai 4 jam. Tapi aku sendiri memang membiasakan untuk ganti clodi maks 4 jam aja.
Insertnya juga terbilang cepat kering.


Dari segi harga, waktu itu harganya 260ribu, masih ramah di kantong. Apalagi kalau dapet harga fΔΊea hihihi, ga akan nolak ya... πŸ˜†
Kelebihan Fuzzibunz terletak di karet pengaturan paha. Umumnya clodi pakai kancing pengatur paha yang terdapat di bagian depan clodi atau di bagian perut bayi. Tapi Fuzzibunz ga punya kancing2 berderet 3 kolom di depan itu. Dia memakai karet seperti karet di celana ibu hamil, jadi karetnya ada lubang2 untuk kancing. Kancing2nya pun diberi nama jadi ga akan salah untuk pengaturan karet paha kanan dan kiri. Jadi kesannya tampak rapi.
Kalau karet paha itu longgar, ga usah takut karena di paket pembelian sudah dikasih karet cadangan, jadi tinggal ganti aja karet yang longgar itu, ga perlu repot2 pergi ke tukang jahit untuk reparasi karet paha yang melar πŸ‘
Kekurangannya menurutku insertnya yang cepat pesing, jadi kita harus rajin2 stripping.

George cloth diaper, review

Mau nyicil sedikit2 review clodi yang pernah Emily pakai 😊

George, one size pocket diaper, insert microfiber.

Clodi yang pertama kali dibeli itu George, buatan China, sistemnya pocket diaper.
Beli waktu masih hamil, papanya Emily yang niat beli, beli 1 set (1 pocket termasuk 1 insert microfiber), & beli lagi insert tambahan 2 pcs. Harganya ekonomis πŸ˜†, 1 set sekitar 50ribuan, 1 set insert isi 2 30ribu.
Senang pakein George karena outernya halus, ga terlalu kaku dibandingkan dengan outer Fuzzibunz atau Preston Pants.
Innernya berbahan fleece.
Closurenya hanya tersedia snap.
Cara pakainya juga terbilang mudah, karena di bagian punggung ada lubang dengan karet untuk memasukkan insert. Jadi insertnya ga melambai2 keluar.
Insertnya juga lumayan daya tampungnya. Untuk usia Emily 3 bulan bisa tahan sampai 4 jam. Ga pernah kejadian bocor, cuma memang maklum kalau udah pakai 4 jam pasti bau pesing. Insertnya cepet kering.
Untuk clodi buatan China dengan harga ekonomis, George woth to buy πŸ˜†. Minusnya setelah pemakaian beberapa bulan, innernya cepat berubah warna.

Monday 8 December 2014

18 months old Emily

6 Desember kemarin Emily genap 18 bulan.
Giginya total sekarang udah ada 14 buah, tapi belum keluar semua. Makannya gembul, sehari makan buah 2 kali, makan berat 3 kali, ngemil 2-3 kali. Masih menyusu ASI sehari 2 kali, siang sebelum tidur siang & malam sebelum tidur.
Udah bisa makan sendiri, walaupun masih suka juga minta disuap. Kosakatanya makin banyak, suka ngoceh2 sendiri, berhitung, panggil2 nama, sebut2 binatang dll.
Tumbuh jadi anak yang sehat, cerdas, & takut akan Tuhan ya, dear 😙