Saturday 27 June 2015

Bayi tabungku yang ketiga (IVF)

27.06.2015

Emily udah full disapih sebulanan, karena kami berencana untuk punya anak lagi. Dokter anak Emily & dokter kandunganku ga menyarankan menjalani program bayi tabung dengan masih menyusui, jadi Emily disapih betul2 lepas usia 20 bulan.
Sebulan sebelum menjalani program ini, aku kontrol lagi ke dokter kandungan, dan dokter pun seperti biasa mencoba dulu dengan memberikan obat oral. Hasil dari USG folikel yang berkembang tetap ovary kanan, yang kiri kurang. Dokter berharap kalau folikel2 itu saat lepas bisa berpindah ke sebelah kiri.

Tapi teryata masih gagal, dan aku pun dapat haid.
Program yang ketiga ini aku pindah rumah sakit, bukan lagi di RSHS tapi di RSIA Limijati. Di Bandung hanya ada 3 rs yang mempunyai klinik bayi tabung.

13 Maret, Jumat
Haid hari pertama, USG di Limijati.
Besok hari ke-2 mulai suntik & udah harus bayar separonya. Tes darah dll juga besok.

14 Maret, Sabtu
Suntik FSH pertama, 150 iU.
Cek lab LH, FSH, Prolaktin, Estradiol, Progesteron, hepatitis A, anti HIV.

15 Maret, Minggu
Suntik kedua, 150iU.

16 Maret, Senin
Suntik ketiga, 150iU.

17 Maret, Selasa
Suntik keempat, 150iU.

18 Maret, Rabu
Suntik kelima, 150iU.
USG, ovarium kanan 5 folikel telur, ovarium kiri 8 folikel telur.
Cek sperm.

19 Maret, Kamis
Suntik keenam, 150iU & Cetrotide 0,25 mg.
Bekas suntikan kali ini bikin memar biru di bekas suntikan Cetrotide 😭 Sejak kemarin suntik Cetrotide merah & gatel2.

20 Maret, Jumat
Suntik ketujuh, 150iU & Cetrotide 0,25 mg.
USG, total folikel ovarium kanan & kiri 21.

21 Maret, Sabtu
Suntik kedelapan, 150iU & Cetrotide 0,25 mg.

22 Maret, Minggu
Suntik kesembilan, 150iU & Cetrotide 0,25 mg.

23 Maret, Senin
Suntik kesepuluh, 150iU & Cetrotide 0,25 mg.
USG, total folikel 26.

24 Maret, Selasa
Suntik kesebelas, 150iU & Cetrotide 0,25 mg.
Cek estradiol & Progesteron.
Jam 12 malem suntik Ovidrel.

25 Maret, Rabu
Istirahat di rumah persiapan OPU besok jam 12 siang, harus udah di rumah sakit jam 11 siang. Mulai jam 12 malem puasa, maks jam 5 pagi.

26 Maret, Kamis
OPU jam 12 siang. Puasa dari jam 12 malem tadi malem.
Hasil OPU didapat 19 telur. Yang 7 mungkin kosong.
Semoga aja bisa jadi embrio yang bagus2 & bisa disimpan.
Dikasih obat Cygest 10 pcs & Progynova 11pcs.
Susternya bilang ada pendarahan kecil, pulang ke rumah, sakitnya makin menjadi 😭

31 Maret, Selasa
ET sekitar jam setengah dua siang. Dijelasin sama dokter, dari 19 sel telur ada 16 yang dibuahi, 3 abnormal. Yang berkembang jadi embrio ada 11, tapi yang berkembang jadi blastosis ada 2, 1 kualitas bagus, 1 early blastosis. Sedih juga sih, dari 19 cuma jadi 2 😢
Tapi berdoa aja semoga dua-duanya bisa tumbuh & berkembang sehat 😊 jadi Emily punya dua dede.
Susternya bilang ETnya lancar 😁
ETnya sendiri cepet, ga kerasa apa2. Disuntik obat penguat di pantat, pegel 😑
Mana obat penguat suntiknya 4 hari sekali.
Jadwal tes darah tanggal 11, jadi deg2an 😄

Obat penguat Prolutan 4 ampul, Cygest 38, Progynova 37

3 April, Jumat
Selesai ET nginep di rumah sakit sehari sampai hari Rabu. Rabu keluar rs & cek in hotel. Kemaren pulang dari hotel. Jadi sekarang udah di rumah. Istirahat tapi ga sebedrest waktu Emily dulu. Sekarang masih bangun2 buat cuci piring, cuci baju, nyapu dll, tapi ga yang berat2.
Semoga hasilnya minggu depan beneran positif.

11 April, Sabtu
Subuh2 kebangun, cobain tespack karena udah ga bisa tidur lagi. 2 kali nyobain, hasilnya negatif. Rasanya sediiih banget... tapi ya mau gimana lagi. Dari kemaren2 udah kepikiran kok badan kayak ga ada gimana2 kaya waktu Emi. Siang ditelepon ke hp, Nico yang angkat. Kata dokter, hasilnya minim sekali, tapi besok tetep diminta suntik, Senin diminta cek darah ulang.
Aku sms susternya nanyain berapa kadar bhcg-nya. Kata susternya <2. Yah... udah pesimis sih sebenernya kalo di bawah 2. Kalau masih di atas 50 aku masih bisa berharap. Sekarang udah pasrah ajalah, mau gagal pun ya sudahlah 😢
Mungkin memang belum waktunya Tuhan kasih.

Total biaya yang dikeluarkan semua (sudah termasuk cek lab, sperm, USG, obat penguat, rawat inap) Rp66.324.000.

Rencana bulan Mei mau coba lagi program, tapi ternyata aku ga dapat haid. Bulan Juni ini kmrn dapat haid dan kontrol karena tetap berencana mau hamil lagi.
Tapi saat USG ditemukan kista di ovary kanan sebesar 2,5 cm dan juga endometrium yang tebalnya masih 1,2 cm (seharusnya tebal endometrium sudah di bawah 1 cm), jadi dokter menyarankan untuk menundanya.
Kalaupun dipaksakan mau program bulan ini juga, kista harus disedot & dikasih obat supaya endometriumnya luruh. Waktu aku tanya bagaimana proses sedot kista, dokter bilang seperti OPU dan langsung aku menolak. Obat untuk endometrium juga akan bikin perut mulas seperti mau melahirkan. Jadi jelas2 dua2nya kutolak 😄, bukan apa2, bafanku udah terlalu banyak masuk obat. Kalau misalnya bisa tanpa obat dan prosedur bius2an itu kenapa ngga? Kami undur gpp, asalkan badanku bisa beristirahat.
Mungkin nanti tunggu waktu yang tepat lagi untuk memulai.

Wednesday 24 June 2015

24.06.2015

Lama ga buka2 blog 😆
Bulan ini bener2 lagi sibuk... tanggal 5 lahiran ponakan (anak pertama kakakku), tanggal 6 nikahan adikku sekaligus ulang tahun Emily. Tanggal 7 acara makan siang ulang tahun Emily.
Jadi kronologisnya tanggal 4 itu aku pergi ke rs antar kakak ipar kontrol karena kandungannya sudah waktunya, sekaligus vaksin Emily. Jadi sampai sore aku di rs menunggu karena kakak iparku ternyata sudah bukaan 1 tapi ga ada mules sama sekali & dianjurkan untuk diinduksi.
Akhirnya lahirlah ponakanku tanggal 5 Juni jam setengah 1 malam.
Tanggal 6 Juni acara nikahan adikku. Jadi seharian sibuk dari pagi sampai malam.
Tanggal 7 acara makan siang ulang tahun Emily dengan keluarga besar suami.
Acara yang berturut2 bikin Emily sakit, mungkin karena kecapean sampai pada batasnya. Aku & suami juga tertular sakit batuk dari Emily, bahkan sampai sekarang batuknya masih bersisa.
Senin minggu lalu aku sempat kontrol lagi ke dokter kandungan karena baru dapat haid setelah bulan lalu terlewat.
Kami berencana untuk mulai program bayi tabung lagi yang keempat.
Keempat??? Ya... keempat 😊
Yang ketiga sudah aku jalani Maret lalu dan hasilnya cukup mengecewakan karena gagal. Dengan 19 ovum yang didapat dan menghasilkan 2 embrio kualitas excelent, masih belum mampu memberi kami kabar bahagia 😢
Tapi aku masih mau berusaha & belum cukup menyerah sampai saat ini.
Dan... ga cukup sampai di situ, masih kabar buruk menggelayut di pundakku. Saat periksa, dokter menemukan kista sebesar 2.5 cm di ovary kanan, juga dengan ketebalan endometrium yang tidak seharusnya (seharusnya sudah kurang dari 1 cm, tapi ketebalan endometriumku saat itu masih 1.2 cm), menghalangi rencana kami.
Dokter menyarankan untuk ditunda dulu. Jadi kami menunda program bayi tabung ini, dengan harapan kistaku bisa hilang dengan sendirinya sesuai waktu yang kami harapkan.
Dokter sempat memberi pilihan apa kista itu mau disedot, dengan proses yang hampir sama dengan proses OPU, aku jelas langsung menolak. Bukan apa2, badanku sudah terlalu banyak dapat obat, jadi merasa sudah lelah & sudah cukup. Kalau memang bisa tanpa bantuan obat lagi, kenapa ngga kucoba cara alami?
Jadi sekarang aku hanya bisa menunggu dan mencoba untuk istirahat sebanyak mungkin.
Next aku mau jabarkan proses dan biaya bayi tabung ketiga kami yang gagal, semoga bisa membantu bagi pasangan yang juga ingin mendapatkan buah hati dengan cara yang sama, dengan sedikit bayangan dari proses yang sudah kulalui.