Friday 20 April 2018

20 April 2018

20 April 2018

Rasanya udah lama sekali ya ga menulis lagi di sini 😅
Sekarang aku terlalu sibuk dengan Ems dan juga hobiku yang baru, baking 😁😁😁
Karena berusaha mencoba memberikan cemilan sehat untuk Ems, terutama bekal snack sekolahnya sekarang yang setiap hari, aku suka membuat cemilan2 atau kue & roti untuk sarapan & bekal.
Itu juga yang membuatku banyak teralihkan dari keinginan untuk berusaha hamil lagi.
Sekarang hari2 disibukkan dengan mengantar jemput Ems sekolah & les, masak, membuat sedikit cemilan, juga sedikit mengisi intagramku 😄
Mengisinya dengan berbagai kegiatan Ems, review beberapa mainan Ems & review lainnya. Berharap bisa membantu mommies2 lain yang memerlukan sedikit info mengenai itu. Terutama sekarang aku hobi sekali membelikan Ems mainan2 edukasi yang lumayan juga bikin kantong bolong 😅
Selain aku sibuk membuat kegiatan dengan mengandalkan printable2 😁

Ems sekarang sudah di TK A, dan Juli nanti susah duduk di TK B. Sudah pasti banyak juga hal yang berubah dan berkwmbang dari Ems. Antara lain semakin "tak terkendali" 😂😂😂 yaaa... belum lama ini terima raport mid semester Ems, dan hal yang peelu diperhatikan dari Ems adalah kurangnya kesabaran dan disiplin dalam mematuhi aturan 😔

Ems terlalu aktif, baik tubuhnya juga mulutnya 😅😅😅 jadi sering kali kegatalan tubuh dan mulutnya yang membuat ia tidak bisa bersabar dalam bertindak.

Tuesday 7 February 2017

Happy 44 months

7 Februari 2017

Kemarin Ems genap sudah 44 bulan. Yayyy... happy 44 months, Ems 😙

Beberapa hari yang lalu, saat mau tidur malam, seperti biasa aku ingatkan Ems untuk berdoa, tiba2 Ems nangis2 ga jelas. Sampai akhirnya ketiduran karena nangis.
Malam berikutnya begitu juga. Entah kenapa kok Ems jadi cengeng begini.
Tapi malam itu Ems mau berdoa, sampai saat aku dengar Ems berkata, " Emi masih mau punya dede. Kenapa kok lama? Tolong hapus air mata..."
Aku dengar Ems bicara begitu dalam doanya, spontan aku ingin menangis.
Ya Tuhan... aku harus bagaimana?
Berkali2 aku coba untuk hamil lagi, berusaha memberi teman untuk Ems, tapi apa dayaku?
Aku sudah pernah bilang pada Ems, bahwa aku tidak bisa memberinya adik. Tapi ga mungkin juga aku paksakan anak seusia ini untuk bisa mengerti kondisiku.
Entah apakah aku akan mencoba lagi untuk program bayi tabung lagi. Kalau ngobrol dengan suami, sepertinya suamipun masih ingin mencoba, walaupun tidak untuk saat ini.
Dan malam inipun kurasa ada yang aneh. Ems minta tidur digendong. Begitu aku duduk, Ems bilang "mau sambil berdiri". Jadi aku berdiri lagi sambil menggendongnya.
Sejak lahir, baru sekali ini Ems minta tidur digendong. Bahkan sesudah aku duduk pun, berusaha menidurkannya di kasur, Ems malah memeluk erat punggungku, seakan ga mau lepas.
Ada apa, Ems?
Apa daya mama belum bisa memberikanmu seorang adik.
Apa daya mama belum bisa mengerti apa maumu sepenuhnya.
Apa daya mama belum bisa menjadi mama yang bisa mengabulkan seluruh keinginanmu.
Apa daya mama belum bisa menjadi mama yang sempurna untukmu.
Tapi yakinlah mama selalu berusaha menjadi yang terbaik untukmu,
selalu berusaha ada disampingmu saat kau membutuhkanku,
selalu berusaha menyediakan bahu untuk menopang kepalamu.
Karena mama terlalu sayang padamu, Ems...

Thursday 6 October 2016

Happy 40 months

6 Oktober 2016

Happy 40 months, my dear Ems 😘😘😘

Ems usia 40 bulan udah bisa apa? Hmmmm... banyak... udah cerewet banget, setiap hari selalu menyanyi dan berceloteh terus menerus. Kayaknya baterainya ga ada habisnya hahahaha...
Tapi selalu tidur siang sekitar jam 1 atau 2 sampai jam 4 atau 5, karena kalau ga tidur siang, sore menuju malam itu uring2an, rewel, ya karena ngantuk.
Dari segi kognitif, Ems udah bisa menjumlah angka sampai dengan hasil akhir 10, sudah bisa mengeja suku kata.
Banyak orang bilang, kok anaknya udah bisa berhitung, kok anaknya udah bisa baca, kan seharusnya ga diajari karena usianya baru 3 tahun. Bahkan dari usia 2 tahun, Ems udah mengenal huruf.
Pernah ada kejadian di supermarket, aku lagi mengantri untuk bayar di kasir. Tiba2 Ems menyebutkan huruf2 yang ada di brosur yang tertempel di meja kasir. Ada seorang ibu bicara dengan suara keras pada anaknya (kira2 SMP), kira2 begini ucapannya, "Anak usia paud itu kan tidak seharusnya diajari calistung. Seharusnya anak paud itu hanya bermain, diajari calistung itu nanti masuk SD."
Aku tau, ibu itu sengaja bicara begitu pada anaknya (yang tidak menjawab apapun ucapan ibunya), karena melihat Ems yang masih 2 tahun menyebutkan huruf dengan lantangnya.
Pemikiranku adalah... apakah dengan anak mengenal huruf itu anak sudah diajari membaca? Apa bedanya dengan anak mengenal "ini gajah" pada gambar gajah dengan "ini a" pada gambar huruf a? Bukankah pengenalan huruf itu sama saja dengan pengenalan kosa kata?
Di sekolah jenjang playgroup pun (di sekolah Ems), anak mulai diajari mengenal huruf, walaupun hanya vokal.

Mengenai Ems yang sudah bisa berhitung sederhana dan membaca suku kata... aku hanya mengajarinya melalui bermain, mencoba melihat sensitif periodnya anakku sendiri.
Jika Ems memang tidak mau bermain atau diajari, aku ga pernah memaksanya. Aku tau, bahwa tidak mungkin memaksakan anak belajar membaca dan berhitung pada usia itu. Tapi yang terjadi adalah, Ems menyukainya, bahkan ia bisa membilang sampai puluhan dalam Bahasa Indonesia dan Bahana Inggris, yang aku - selaku mamanya sekalipun - ga menyadari ia belajar dari mana bisa membilang seperti itu 😅

Jadi intinya, menurutku, tidak ada salahnya mengajari anak bermacam2, seperti berhitung, membaca, musik, menari, menggambar, mewarnai, bahasa, apapun itu dengan syarat... anaknya juga menikmatinya. Jika anak sudah menolak, jangan dipaksakan.
Bukan berarti aku menginginkan anak usia 2-3 tahun untuk sudah bisa membaca dan berhitung... bukan berarti pula aku melarang tegas anak diajari membaca dan berhitung pada usia itu. Kembali lagi pada anaknya... just follow the child 😊

Thursday 22 September 2016

22 September 2016

22 Sept 2016

Seminggu ini aku masih merasa ga tenang. Entah kenapa pikiranku berkutat seputar pertanyaan mengapa IVF kemarin gagal? Mengapa dan mengapa?
Aku browsing sana-sini mencari jawaban, bahkan bertanya pada teman masa SMAku yang kini jadi dokter kandungan. Ia menyarankanku untuk melakukan laparoscopy. Aku mencari tau tentang teknologi terkini bagaimana cara memperbesar persentase keberhasilan bayi tabung.
Aku merasa rasa penasaranku semakin besar. Mengapa kali ini pun masih belum berhasil, padahal aku pernah berhasil dan sekarang memiliki Emily.
Ingin kembali ke klinik dan bertanya pada dokter mengapa, tapi aku yakin dokterpun ga bisa menjawab dengan pasti, karena bagaimanapun semua kembali ke tangan Tuhan, dokter hanya perpanjangan tangan yang membantu kami.
Bukan aku tidak mempercayaiNya, bukan aku meragukanNya... tapi apakah aku yang terlalu keras kepala sehingga otakku berpikir semakin keras dan semakin penasaran.

Aku sempat tanya2 2 klinik fertilitas lain yang ada di Bandung, termasuk Klinik Aster tempat keberhasilan IVF Emily. Aku berpikir apakah aku ingin mencoba lagi dan kembali ke klinik itu. Bahkan aku pun mencari tau mengenai IVF di RS Melinda yang dikatakan bahwa bekerja sama dengan IVF Morula. Tapi 2 klinik tersebut tidak menggunakan metode IMSI seperti yang ingin kuketahui.
Hanya sebatas sampai aku mencari tahu berapa biaya di masing2 klinik tersebut, aku masih belum berani bicara dengan suamiku, apakah aku berniat mengulang lagi. Kemarin suami sempat bertanya, memang kamu mau coba lagi, dengan nada yang sedikit menggantung. Karena sebelumnya ia berkata padaku sudah cukup.
Akupun mengiyakan sudah cukup. Tapi semakin hari semakin besar rasa penasaran dan pertanyaan di otakku ini.
Di lain pihak, aku ragu ingin mencoba, karena biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit, memang. Jika diandaikan aku gagal lagi, dengan jumlah nominal yang terbilang tidak sedikit itu, banyak yang bisa kami lakukan dengan itu. Apakah menabung untuk sekolah Ems, apakah untuk renovasi rumah, dll dll.

Pertanyaan masih menggantung di otakku saat ini... dan aku bingung harus ke mana.

Friday 16 September 2016

15 September 2016 - When i'm exhausted...

Yes... I'm exhausted 😢

Pagi kemarin aku terbagun dan mencoba testpack... hasilnya negatif. Dua kali mencoba dan hasilnya tetap sama. Berharap ada sedikit garis samar di testpack itu, tapi percuma.
Sesudah antar Ems ke sekolah, aku menuju lab diantar suami untuk cek bHcg.
Sejak kejadian ambil darah hari kesembilan, langsung parno lihat jarum suntik 😅 padahal biasanya udah kebal. Untunglah ambil darah kali ini ga sakit sama sekali.
Hasil keluar sore. Aku udah berusaha mencoba ga memikirkannya, berusaha berpikir positif bahwa kalaupun hasilnya buruk sekalipun, rencana-Nya adalah yang terbaik untuk kami.

Menjelang sore, wa suami jangan lupa ambil hasil darah di lab, sedangkan Ems tidur siang hanya sebentar sekali. Aku lelah dan aku mencoba ikut tidur siang, tapi Ems udah ga bisa tidur lagi. Di saat aku mencoba tidur, Ems ga mengganggu sama sekali, ia cuma menunggu di sampingku sambil tiduran. Aku merasa bersyukur Tuhan masih memberiku seorang anak yang bisa menemaniku di saat seperti ini.
Saat aku bangun dan menyiapkan buah sore hari untuk Ems, ia terlihat ceria aku bangun.
Dan kabar buruk menghampiri... betul aja... wa dari suami bilang hasilnya sangat buruk... bHcg 0.6.
Rasanya ingin menangis...
Aku sepertinya sudah putus harapan...
Aku meraih dan memeluk Ems di pangkuanku, hal yang 2 minggu ini seminim mungkin kulakukan karena geraknya yang takut berdampak pada perutku. Aku menangis di pelukan anakku... yang tiba2 direspon olehnya dengan tangisan juga 😭
Aku cuma bisa bilang padanya maaf bahwa mama ga bisa memberikannya seorang adik.

Saat papanya pulang, Ems lari dan bercerita bahwa aku menangis. Dia berucap, mama jangan nangis...
Yang kusadari... apa yang kita alami, apa yang kita rasakan, apa yang kita lakukan, itu jelas berdampak langsung pada diri seorang anak.
Saat kita marah dan berteriak, anak pun akan merespon yang sama. Saat kita menangis, ia pun akan mengetahui apa yang kita rasakan.
Pernah suatu kali aku memarahi Ems, jawabannya adalah, "Emi ga suka dimarahin".
Ya... begitu polosnya anak kecil...
Bahkan sebetulnya kita yang banyak belajar dari diri mereka.

Malam sebelum tidur, Ems terus mengoceh, mama ga bisa kasih dede bayi, mama jangan menangis, nanti Emi udah gede kasih dede bayi 😨 (darimana ia dapat kata2 seperti ini)
Saat tidur, ia yang sebulan ini ditemani papanya, tidur di samping papanya, tiba2 beranjak dan menghampiriku. Ia mencium pipiku dan memelukku berulang kali.
Oh Tuhan... inikah tangan malaikat yang Kaukirim untukku?
Tangan malaikat yang pernah direnggut dari rahimku saat berumur 8 minggu?
Kini Kauberikan sungguh2 di sampingku. Sudah selayaknya aku bersyukur memilikinya, sudah selayaknya aku ga meminta lebih.

Ya... suamiku berkata, memang cuma dikasih Ems aja sepertinya, memangnya ga dikasih mau bagaimana, mikir Ems aja, mikir betapa indahnya ada dia...

Yes... it's the end of my IVF journey...
Aku sepertinya sudah menyerah... sudah tidak akan meminta lagi padaNya.
Cukup berusaha melakukan yang terbaik untuk Ems. Memberikan semua yang ia butuhkan, memberikan semua kasih sayang kami padanya.

Sunday 28 August 2016

28 Agustus 2016... Bayi tabungku yang kelima

Sedang menunggu di ruang tunggu rumah sakit...
Hari ini jadwal suntik hari ke-12 dan USG terakhir, kalau hasilnya hari ini bagus dan tidak perly penambahan dosis apapun.
Yaaa... ini adalah program bayi tabungku yang ke-5, dan masih IVF.
Kenapa aku masih "ngotot" dan belum mau menyerah untuk menambah anak? Jawaban yang sederhana menurutku... aku masih diberi kesempatan untuk ini.
Selebihnya adalah kembali lagi ke diriku sendiri apakah masih mau mencoba atau cukup sampai kemarin.
Suami sudah memberi jalan untukku ga memikirkan masalah dana yang diperlukan, keputusan ada di tanganku apakah mau atau tidak. Untuk hasilnya, selebihnya kami serahkan pada Yang Di Atas apakah kami masih diberi kesempatan untuk mendidik dan merawat seorang (atau lebih) anak berikutnya. Kalaupun (amit2) kami masih belum diberi kesempatan lagi, yang perlu kutanamkan di otakku adalah bersyukur dengan apa yang boleh kami terima sampai hari ini.

Rincian progress IVF bulan ini:
17 Agustus
Mens hari pertama

18 Agustus
Mens hari kedua, suntik pertama FSH 150iu.
Cek darah FSH, Estradiol, AMH.

19 Agustus
Mens hari ketiga, suntik kedua FSH 150iu.

20 Agustus
Mens hari keempat, suntik ketiga FSH 150iu.

21 Agustus
Mens hari kelima, suntik keempat FSH 150iu.

22 Agustus
Mens hari keenam, suntik kelima FSH 150iu.
USG, ovary kanan dan kiri masing2 ada sekitar 6 folikel.
Cek darah Estradiol.

23 Agustus
Mens hari ketujuh, suntik keenam FSH 150iu, Cetrotide 25mg.

24 Agustus
Mens hari kedelapan, suntik ketujuh FSH 150iu, Cetrotide 25mg.
USG, ovary kiri sudah ada folikel lebih dari 10, ovary kanan masih berkisar 6.
Cek darah Estradiol.

25 Agustus
Mens hari kesembilan, suntik kedelapan FSH 150iu, Cetrotide 25mg.

26 Agustus
Mens hari kesepuluh, suntik kesembilan FSH 150iu, Cetrotide 25mg.
USG, ovary kiri dan kanan makin banyak folikel yang ada, mungkin ditotal sudah sekitar 20.
Cek darah Estradiol.
*cek darah hari ini membuatku sakit 😭 diambil di lengan kanan, darahnya ga keluar, jadi jarum ditarik & ditusuk ulang berkali2. Hasilnya lengan kananku lebam besar. Ambil darah ulang di lengan kiri.

27 Agustus
Mens hari kesebelas, suntik kesepuluh FSH 150iu, Cetrotide 25mg.

28 Agustus
Mens hari keduabelas.
Jadwal USG hari ini, tapi kami masih menunggu dokternya datang.

Wish me luck ya 😊 semoga kali ini berhasil dan memberikan adik buat Ems.

Friday 8 April 2016

08 April 2016

08 April 2016

Rasanya sudah lama banget ga nengok2 ini blog 😅
Sejak program terakhir yang hasilnya gagal, ga terasa sudah 7 bulan berlalu, aku semakin menyibukkan diri dengan Ems. Berkutat bermain sambil belajar hal2 baru untuk Ems. Aku mulai mencari tau tentang metode montessori yang banyak dipraktekkan mama2 di IG, begitu banyak hal yang membuatku terinsiprasi untuk mengajarkan Ems setiap harinya.
Ditambah sekarang Ems sudah punya aktivitas sekolah setiap Senin & Kamis, masih ada hari2 lain di mana aku masih bisa mengajaknya bermain.
Banyak hal juga yang aku sadari perkembangan Ems sudah begitu pesat.
Rasanya banyak sekali hal yang ingin dikerjakan 😄 tapi kok kayaknya waktu ga cukup ya...
Aku udah ga sempat menulis lagi di blog, tapi aku mencoba menyampaikan aktivitas2 Ems melalui IG, jadi yang ingin tau bagaimana kegiatan kami akhir2 ini, coba aja tengok IGku, susantianggraeni, ya 😊
Semoga bisa memberi masukan untuk mama2 yang lain 😊