Tuesday 28 April 2015

About gadget

28 April 2015

Di jaman sekarang yang perkembangan teknologi sudah maju pesat, terutama gadget semacam hp & tablet, apakah mungkin kita hidup tanpa ikut terbawa arus?

Sebagai orang tua, jujur saya juga ga mau Emily "terpukau" oleh kecanggihan para gadget ini. Tapi jujur lagi, kayanya 100% lepas dari mereka pun dirasa ga mungkin. Berbeda dengan jaman saya masih kecil yang bahkan telepon pun belum semua rumah punya.
Terjadi pada Emily, dan saya juga sebetulnya heran. Beberapa minggu terakhir ini, Emily suka ngoceh2 ga jelas. Saya pikir memang masanya dia lagi belajar bicara. Bukan cuma saya yang bingung, papa Emily pun bingung dengan ocehan ga jelas ini karena rata2 kami tau apa yang dimaksud kalau ia bicara dengan keterbatasan kosakatanya yang sekarang itu.
Ga sengaja dua hari lalu, saat memandikan pagi hari, saya iseng mencoba mengajarkan berhitung dalam bahasa Inggris, yang hasilnya mencengangkan. Ternyata ocehan Emily itu adalah berhitung dalam bahasa Inggris, dan ia hafal dari 1 sampai 10, cuma angka 5 & 9 yang selalu terlewat. Tapi tentu aja dengan pelafalannya yang terbatas 😁
Saya & suami pun heran, karena diantara kami berdua ga ada yang mengajari Emily hal itu. Papa Emily tetap berpegang bahwa Emily harus belajar bahasa Indonesia terlebih dulu, & ia enggan kelak menyekolahkan Emily di sekolah yang full menggunakan bahasa Inggris, karena itu saya urung mengajarkan kosakata dalam bahasa Inggris di masa2 sekarang saat ia baru mulai belajar bicara.
Kesimpulan kami berujung pada tablet yang Emily pakai untuk sarana bermainnya.
Memang penggunaan tablet itu ga kami batasi, tapi kami mengawasinya. Tablet yang kami khususkan untuk ia pakai hanya berisi film2 kartun kesenangannya & game2 anak2 seusianya, tanpa ada koneksi internet dan fasilitas telepon.
Kemungkinan besar Emily mengerti angka2 bahasa Inggris itu dari salah satu game mengeja.

Papa Emily sampai bilang bahwa menghapuskan sama sekali pengenalan gadget pada anak juga tidak bisa sepenuhnya dilakukan. Karena tanpa kami sadari, anak pun bisa belajar sendiri, tanpa kami ajari, hanya dengan melihat dan mendengar melalui game. Dengan catatan, film atau game yang ia tonton/mainkan wajib kita awasi.

*selain mengenal angka dalam bahasa Inggris, tablet juga ternyata membantu Emily mempelajari suara2 binatang dan perilakunya.

Saturday 18 April 2015

Enphilia Pop, review

18 April 2015

Enphilia Pop, review

Sudah lama pakai Enpop ini, tapi ternyata terlewat untuk direview 😊.
Enpop ini jelas-jelas keluaran dari Enphilia, hanya saja bentuknya berupa pants.
Cuttingnya ga berbeda jauh dari Enphilia Crispy, hanya lebih lebar sedikit di bagian selangkangan.
Outer dan inner pun bahannya sama dengan Enphilia Crispy. Hanya saja closurenya menggunakan snap di bagian samping, jadi side snap.
Insertnya saya ga bisa review karena saya hanya membeli covernya saja. Insertnya saya ganti dengan insert yang ada. Tapi paling senang menggunakan insett Litty Pempem karena tipis & gampang kering. Enpop sendiri sudah ada insert mf yang terjahit jadi satu di bagian dalamnya. Jadi bisa difungsikan sebagai training pants juga tanpa menggunakan tambahan insert.
Harganya jelas sangat ekonomis. Saya senang menggunakannya untuk Emily untuk pemakaian siang hari, bisa bertahan sampai sekitar 4 jam.
Covernya juga termasuk cepat kering menjadikannya favorit untuk diabuse 😄